印尼内容

         Untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja, membangun garis pertahanan keselamatan yang kokoh, dan memastikan kelancaran pelaksanaan kerja produksi yang aman, pada pukul 09.00 pagi tanggal 3 Juni, Pangkalan Industri Morowali Utara (NNI) mengadakan upacara pembukaan Bulan Keselamatan Nasional ke-24 dengan tema "Setiap Orang Peduli Keselamatan, Setiap Orang Mampu Menghadapi Keadaan Darurat — Temukan Potensi Bahaya di Sekitar Kita" di ruang rapat pabrik feronikel. Acara ini dipimpin oleh Kepala Departemen Manajemen Darurat, Cheng Zhiquan. Hadir dalam acara tersebut Wakil General Manager Eksekutif Wang Chunyi, Wakil General Manager Divisi Mutu Regional Indonesia Zhu Zankun, Wakil General Manager Zhu Hailin, Zhang Wei, Wang Gang, serta para kepala departemen dan perwakilan staf inti dari masing-masing departemen, dengan total lebih dari 46 peserta.

          "Para peserta rapat terlebih dahulu menyaksikan video promosi bertema keselamatan kerja yang dirilis oleh Komite Keselamatan Kerja Dewan Negara. Setelah itu, Cheng Zhiquan membacakan Rencana Pelaksanaan Kegiatan 'Bulan Keselamatan Kerja 2025'. Bulan keselamatan tahun ini akan berfokus pada evaluasi mandiri sistem manajemen EHS (Environment, Health, and Safety) sebagai inti, dengan menitikberatkan pada berbagai bidang kunci. Melalui peninjauan menyeluruh terhadap pelaksanaan sistem manajemen yang ada, akan dilakukan identifikasi secara sistematis terhadap keunggulan dan kekurangan dalam manajemen, guna memastikan bahwa perbaikan terhadap potensi bahaya besar dapat dikelola secara tuntas dan terpadu. Kegiatan ini akan memprioritaskan pemeriksaan terhadap 18 langkah pengendalian risiko utama. Untuk memastikan setiap langkah dijalankan secara efektif, akan diterapkan mekanisme sinergi tiga tingkat berupa “pemeriksaan mandiri di tingkat individu – saling periksa antar tim – pengawasan oleh manajemen kawasan”. Mekanisme ini ditujukan agar setiap langkah pengendalian dilaksanakan dengan baik dan pencarian potensi bahaya dilakukan secara menyeluruh. Untuk meningkatkan kesadaran keselamatan di kalangan karyawan, Departemen Manajemen Darurat juga akan melaksanakan berbagai bentuk edukasi dan sosialisasi, seperti kompetisi kemampuan tanggap darurat, pemutaran film edukatif mengenai peringatan bahaya, penyampaian poin-poin pengetahuan keselamatan harian, serta penyelenggaraan forum berbagi kasus kecelakaan dari industri sejenis. Dengan pelaksanaan berbagai langkah tersebut, fondasi keselamatan kerja di kawasan NNI akan semakin diperkuat dan garis pertahanan keselamatan semakin kokoh.

            Selanjutnya, Wang Chunyi menyampaikan pidato penting. Ia menegaskan bahwa keselamatan kerja adalah garis hidup bagi perkembangan perusahaan, dan prinsip "berorientasi pada manusia, pembangunan yang berlandaskan keselamatan" harus benar-benar tertanam dalam setiap aspek operasional. Ia meminta para pemimpin di semua tingkatan untuk secara ketat melaksanakan tanggung jawab keselamatan kerja, dengan mempertegas tanggung jawab dari kepala departemen, ketua tim, hingga pekerja lini depan. Wang Chunyi secara khusus menekankan bahwa setiap unit kerja harus menerapkan sistem “penanggung jawab wilayah”, di mana pimpinan langsung turun ke lapangan untuk melakukan inspeksi keselamatan di area tanggung jawabnya masing-masing. Menyikapi situasi keselamatan kerja di industri ini, Wang Chunyi meminta setiap unit untuk secara mendalam mengambil pelajaran dari kecelakaan yang terjadi di perusahaan sejenis. Kasus-kasus kecelakaan tersebut harus dijadikan materi wajib dalam briefing pagi harian, dengan analisis menyeluruh atas penyebab kecelakaan dan kelemahan dalam manajemen, guna mendorong perbaikan menyeluruh dan mencegah terulangnya kejadian serupa. Rapat juga menegaskan perlunya mendorong secara intensif pelaksanaan program khusus keselamatan terkait isolasi energi. Hal ini akan dilakukan melalui penyusunan rencana pelaksanaan yang terstruktur, pengadaan perangkat pengaman terkini seperti kunci pengaman, serta berbagai langkah lainnya untuk memastikan bahwa semua persyaratan keselamatan dapat diterapkan secara efektif.

           "Keselamatan kerja bukanlah tontonan — setiap orang adalah penanggung jawab utama." Setelah itu, seluruh peserta rapat dengan khidmat menandatangani Tembok Komitmen sebagai bentuk pernyataan tekad dan komitmen bersama terhadap keselamatan kerja.

            Ke depannya, Pangkalan Industri Morowali Utara akan menjadikan momentum kegiatan "Bulan Keselamatan Kerja" ini sebagai titik tolak untuk terus memperdalam pembangunan budaya keselamatan, guna memberikan jaminan kuat bagi perkembangan perusahaan yang stabil dan berkelanjutan.