印尼内容

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang beroperasi di bawah naungan Departemen Material PT. NNI telah resmi mengimplementasikan sistem pengisian bahan bakar yang sepenuhnya terintegrasi dan dikelola melalui penggunaan Kartu Bahan Bakar Minyak (BBM). Inisiatif strategis ini merupakan langkah maju PT. NNI dalam upaya meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat akuntabilitas manajemen bahan bakar, dan memastikan kepatuhan keselamatan di seluruh armada kendaraan berat dan ringan yang mendukung proyek-proyek vital perusahaan.

Pengelolaan BBM di lokasi proyek berskala besar seperti PT. NNI selalu menjadi tantangan logistik yang kompleks. Dengan sistem manual tradisional, risiko kesalahan pencatatan, potensi penyalahgunaan, dan kesulitan dalam pelaporan real-time sering terjadi. Oleh karena itu, adopsi sistem kartu ini mentransformasi proses yang tadinya berbasis kertas dan verifikasi visual menjadi proses yang digital, otomatis, dan transparan.

Dalam sistem baru ini, setiap kendaraan operasional diberikan alokasi bahan bakar yang telah ditentukan dan dimuat ke dalam kartu pintar (smart card) yang unik. Ketika kendaraan tiba, interaksi antara kartu, dispenser bahan bakar, dan sistem back-end material department memastikan bahwa hanya jenis bahan bakar yang benar (misalnya, Diesel High Speed) dan jumlah yang tidak melebihi kuota harian/mingguan yang dapat dikeluarkan. Sistem ini menciptakan jejak audit yang jelas untuk setiap liter bahan bakar yang didistribusikan.

Prosedur Langkah-demi-Langkah
Penggunaan Kartu BBM telah menghilangkan kebutuhan akan otorisasi manual yang memakan waktu, menjadikan proses pengisian lebih cepat dan terkontrol.

Tahap	Deskripsi Tindakan	Fungsi Utama
1. Orientasi Kendaraan	Pengemudi memposisikan kendaraan di jalur pengisian yang tersedia dan mematikan mesin. Kepatuhan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan) seperti memakai APD dan mematuhi rambu wajib dipatuhi.	Memastikan keselamatan dan kesiapan pengisian.
2. Penyerahan dan Validasi Kartu	Pengemudi menyerahkan Kartu BBM kepada operator. Operator memasukkan kartu ke dalam Point-of-Sale (POS) atau Terminal Reader yang terpasang di dispenser.	Mengidentifikasi kendaraan dan pengemudi secara elektronik.
3. Verifikasi Alokasi Sistem	Sistem membaca data unik kartu, secara otomatis memverifikasi: Identitas kendaraan, Jenis Bahan Bakar yang Benar, dan Ketersediaan Kuota (Limit). Jika kuota telah habis, sistem akan menolak transaksi.	Mencegah pengisian yang tidak sah dan memastikan kontrol anggaran.
4. Inisiasi dan Monitoring Pengisian	Setelah otorisasi berhasil, operator memulai pengisian. Dispenser akan diatur untuk berhenti secara otomatis ketika batas kuota yang diizinkan tercapai atau tangki penuh.	Memastikan pengisian sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan.
5. Transaksi Selesai dan Pencatatan	Operator menyelesaikan transaksi di terminal. Data seperti volume, waktu, dan sisa kuota dicatat secara real-time dan dikirim ke server Material Department. Kartu BBM dikembalikan kepada pengemudi.	Menyediakan jejak audit digital yang instan dan akurat.