
Air laut adalah napas dari lautan.
Saat pasang naik, ia seperti binatang raksasa yang terbangun, mendorong garis lengkung perak dari cakrawala. Pada awalnya, hanya ada buih-buih kecil yang mencium tepian pantai dengan hati-hati, membawa angin asin yang memecah lagu-lagu nelayan yang terdengar jauh, menghancurkannya di permukaan air. Lama kelamaan, kekuatannya semakin besar, gelombang-gelombang berlapis-lapis, seperti tangan-tangan yang tak terhitung jumlahnya, merayap satu inci demi satu inci melewati kerutan tanah basah, melewati ujung-ujung karang, dengan lembut menelan jejak-jejak kaki yang tertinggal di siang hari, serpihan cahaya dari kerang-kerang yang pecah.
Saat pasang surut, suasananya berubah. Ia tidak terburu-buru seperti saat pasang naik, tetapi surut perlahan, inci demi inci, helai demi helai, seperti ada seseorang yang diam-diam menggulung sehelai sutra biru yang tak berujung. Di pantai yang terbuka, genangan air terhampar bagaikan bintang-bintang, memantulkan cahaya langit dan awan, ikan tambang melompat-lompat di tanah berlumpur, kepiting-kepiting kecil merayap melintang, masuk ke dalam pasir yang baru digali, meninggalkan lubang-lubang halus yang tampak seperti bumi sedang bernafas perlahan.
Di antara pasang surutnya gelombang, waktu dipoles menjadi batu telur yang halus, berbaring di dalam kerutan pantai, mendengarkan suara ombak yang tak pernah berhenti, yang bercerita berulang kali tentang kisah antara laut dan pantai.

潮水是大海的呼吸。
涨潮时,它像被唤醒的巨兽,从天际线处推着一道银亮的弧线而来。起初是细碎的浪沫,试探着舔舐沙滩的边缘,带着咸涩的风,把远处的渔歌揉碎在水面。渐渐的,力道重了,浪涛叠着浪涛,像无数只手,一寸寸漫过滩涂的褶皱,漫过礁石的棱角,把白日里留下的脚印、贝壳的碎光,都温柔地吞进怀里。
退潮则是另一番模样。它不似涨时那般急切,而是一寸寸、一缕缕地往回抽,像谁在悄悄收卷一匹无边的蓝锦。露出的沙滩上,水洼星罗棋布,盛着天光云影,弹涂鱼在泥地上蹦跳,小蟹横着身子钻进新翻的沙里,留下细密的孔洞,像是大地在轻轻喘息。
潮起潮落间,时光被磨成光滑的卵石,躺在滩涂的褶皱里,听着永不停歇的浪声,一遍遍讲述着海与岸的故事。