印尼内容

        

        Dalam upaya peningkatan keselamatan di area kerja dan menomorsatukan produksi yang selamat dan aman, safety Departemen Nickel Matte bekerja sama dengan Departemen Manajemen Darurat dalam mengadakan simulasi P3K dan penanganan luka bakar di lokasi Pendinginan angin dan air nikel matte pada tanggal 15 Mei 2025 lalu. 

Petugas safety telah menyiapkan kotak P3K, tandu, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk latihan di lapangan. Setelah pergantian shift selesai, karyawan yang terlibat dalam simulasi kecelakaan luka bakar segera menuju ke lokasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Sardin Sahir dan Louis Steven Rianto mendampingi simulasi latihan, sementara Muh. Hafids dan Maradona sebagai perwakilan dari Departemen Manajemen Darurat akan memberikan arahan dan penggunaan peralatan pertolongan pertama. Dengan persiapan yang matang, simulasi latihan dapat berjalan lancar dan efektif, meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan tanggap darurat di lokasi kerja.

“Kami selalu berpesan kepada seluruh karyawan untuk selalu mengutamakan keselamatan dan menjaga keselamatan dalam bekerja, khususnya di area Nickel matte” pesan Sardin Sahir kepada seluruh karyawan dan petugas Safety yang hadir. Muh. Hafids dan Maradona juga menambahkan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan karyawan pengetahuan dan keterampilan tanggap darurat yang dibutuhkan jika terjadi suatu insiden.

 

Melalui pelatihan ini, karyawan dapat lebih siap dan lebih diperlengkapi dalam menanggapi keadaan darurat, sehingga meningkatkan keselamatan kerja.

Bersama-sama Maju, Implementasi Tanggung Jawab Keselamatan Produksi di Nickel Matte

          Para karyawan diatur menjadi sebuah tim dan memperagakan kecelakaan jika selama kerja berlangsung. Salah satu pengawas pendingin angin dan air, Sultan Ramadan maju untuk berperan sebagai korban luka bakar. Mereka bergegas menuju area es nikel tinggi yaitu lokasi kerja yang berpotensi mengakibatkan luka bakar akibat suhu tinggi. 

Begitu simulasi dimulai korban yang sedang melakukan pekerjaan menggunakan sebuah besi panjang, namun besi yang mengantarkan suhu panas mengenai tangan korban. Saat korban berteriak kesakitan kemudian jatuh pingsan, anggota yang lain bergegas mencari pertolongan. Satu orang bertugas untuk melaporkan kejadian kepada petugas Safety, yang lain mengambil tandu untuk mengevakuasi korban ke tempat yang lebih aman. 

          Para karyawan bersama-sama mengangkat tandu agar dapat mengevakuasi dengan cepat, setelah dibawa ke tempat yang lebih aman, Muh. Hafids memberikan arahan apa yang harus dilakukan untuk menangani luka bakar. Pertama, petugas safety memberitahu karyawan untuk melepaskan barang yang menutupi luka, kemudian menyiram luka dengan air mengalir.

         “Jika terjadi luka bakar, segera cari keran atau air yang mengalir. Jangan gunakan air es atau es batu” Ujar Muh. Hafids mengingatkan. Para karyawan memperhatikan dengan seksama bagaimana petugas menangani luka, dari menyiram luka dengan air mengalir, mengoles luka dengan salep dan kemudian diperban menggunakan kasa. Selain itu, Louis Steven sebagai petugas Safety juga ikut memperhatikan Langkah-langkah penanganan. Louis menyebutkan sebagai petugas Safety ia juga harus ikut belajar agar dapat menguasai ilmu P3K agar dapat menerapkan jika terjadi kecelakaan di area kerja.