印尼内容

  Setiap karyawan baru di Pabrik Feronikel Kawasan Industri Morowali Utara (NNI) harus mengikuti pelatihan orientasi internal yang menyeluruh dan mendalam sebelum mulai bekerja secara resmi. Pelatihan orientasi ini terbagi menjadi dua bagian penting, yaitu pelatihan keselamatan kerja (Keselamatan dan Kesehatan Kerja/K3) dan pelatihan sistem manajemen (peraturan dan tata kelola perusahaan). Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memastikan setiap karyawan baru dapat memahami lingkungan kerja, peraturan keselamatan, dan sistem administrasi yang berlaku, serta dapat bekerja secara aman dan tertib sesuai dengan standar perusahaan.

Sebagai tahap awal yang sangat penting sebelum karyawan baru mulai bekerja, pelatihan orientasi bertujuan utama untuk membantu mereka memahami secara menyeluruh lingkungan kerja departemen, struktur organisasi, dan alur kerja. Melalui pelatihan ini, karyawan baru dapat memahami tanggung jawab dan kewajiban mereka, serta menguasai cara menyelesaikan pekerjaan secara efisien sesuai dengan peraturan perusahaan.

Bekerja di lingkungan berisiko tinggi seperti pabrik feronikel, keselamatan selalu menjadi hal yang sangat krusial — seperti pedang bermata tajam yang tergantung di atas kepala setiap karyawan, tanpa ruang untuk kelalaian. Oleh karena itu, departemen sangat menekankan pentingnya pelatihan keselamatan bagi karyawan baru. Pelatihan keselamatan kerja di pabrik feronikel dipandu oleh petugas keselamatan departemen, Muh Syamsir, dan merupakan salah satu tahap penting yang wajib diikuti sebelum karyawan mulai bekerja di pabrik. Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman dasar mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta memperkenalkan potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja pabrik feronikel.

Pelatihan mengenai sistem manajemen perusahaan disampaikan oleh dua administrator area kiln, yaitu Ibu Nurfadila dan Ibu Jein Delvia Koho, yang memberikan penjelasan penting kepada karyawan baru mengenai sistem manajemen kerja yang wajib dipahami dan dijalankan secara tertib. Kedua administrator tersebut menekankan bahwa mencatat kehadiran harian karyawan, mengelola berbagai formulir perizinan (seperti izin harian, sakit, dan cuti), serta menangani data terkait ketidakhadiran, lembur, dan jadwal kerja merupakan bagian dari tanggung jawab penting seorang admin departemen. Mereka juga mengingatkan karyawan baru agar segera melapor kepada admin jika tidak dapat masuk kerja atau mengalami kendala, guna menghindari pencatatan mangkir secara keliru.

Ibu Jein juga menambahkan bahwa sistem pelaporan seperti surat keterangan sakit (SKS), cuti, dan keterlambatan harus dijalankan secara tertib dan transparan karena hal tersebut berdampak langsung pada penilaian kedisiplinan kerja. Selain itu, admin juga berperan sebagai penghubung antara pekerja dan atasan, bertanggung jawab dalam menangani kebutuhan operasional harian, koordinasi peralatan, serta pelaporan pekerjaan.

Ibu Nurfadila mengingatkan karyawan baru bahwa semua data administrasi yang dikelola akan dilaporkan kepada manajemen, sehingga setiap karyawan harus menjunjung tinggi sikap jujur dan tepat waktu dalam berkomunikasi. Selain itu, mereka juga memperkenalkan beberapa formulir penting yang sering digunakan dalam pekerjaan, seperti formulir izin area keluar, formulir laporan insiden, dan formulir permintaan barang.

Melalui pelatihan ini, karyawan baru tidak hanya memperoleh pemahaman yang mendalam tentang standar keselamatan dan sistem manajemen perusahaan, tetapi juga menanamkan rasa tanggung jawab dan disiplin dalam diri mereka. Departemen pun akan terus memantau perkembangan karyawan baru, serta memberikan dukungan dan bantuan lebih lanjut demi bersama-sama menulis babak baru yang lebih gemilang bagi pabrik feronikel.