Morowali, 24 Juli 2025 — Dalam rangka memperkuat kesiapan dan respons karyawan terhadap potensi kecelakaan kerja, khususnya di area dengan risiko tinggi seperti gudang bahan kimia, PT Nadesico Nickel Indonesia (NNI) melalui tim Safety Material menyelenggarakan kegiatan Simulasi Tanggap Darurat Material pada Kamis, 24 Juli 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan di Gudang Kimia Material dan melibatkan seluruh pekerja lapangan, operator forklift, serta tim foreman dan pengawas dari divisi Material. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memastikan bahwa semua pihak memahami langkah-langkah yang harus diambil apabila terjadi insiden kecelakaan kerja, terutama dalam konteks penggunaan peralatan berat seperti forklift serta penanganan cedera akibat kecelakaan ringan hingga sedang.
Gudang kimia merupakan salah satu titik rawan dalam lingkungan kerja industri pertambangan. Di dalamnya tersimpan bahan-bahan kimia, material berbahaya, serta aktivitas logistik intensif yang melibatkan alat berat. Karena itu, kebutuhan untuk melatih pekerja agar mampu merespons dengan cepat dan tepat dalam kondisi darurat menjadi sangat penting.
Melalui simulasi ini, PT NNI menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya mematuhi regulasi K3 nasional, tetapi juga membangun budaya keselamatan kerja yang proaktif dan berkelanjutan.
Simulasi dimulai pukul 14.25 WITA dengan briefing awal oleh petugas K3 yang mengenakan pakaian oranye dan biru. Dalam briefing, disampaikan skenario utama, yaitu:
“Seorang operator forklift mengalami kecelakaan saat sedang melakukan aktivitas pemindahan material, yang mengakibatkan cedera di bagian kepala akibat benturan.”
Pada pukul 14.37, dua unit forklift tampak sedang melakukan aktivitas bongkar muat di dalam gudang. Tiba-tiba, skenario insiden terjadi: salah satu pekerja terpeleset dan terjatuh ke arah forklift yang sedang berhenti. Tim simulasi segera memberikan reaksi cepat sesuai SOP tanggap darurat.
Beberapa detik kemudian, pekerja lain segera memanggil bantuan dan memberikan pertolongan pertama kepada korban. Tim medis internal dan personel safety segera datang dengan perlengkapan P3K lengkap.
Pada pukul 14.42, simulasi penanganan korban berlangsung di area luar gudang. Korban (yang merupakan bagian dari tim pelatihan) duduk di atas palet biru, sambil menerima perawatan. Kepala korban dibalut perban oleh dua orang rekan kerja yang telah menerima pelatihan dasar pertolongan pertama. Salah satu pengawas juga terlihat mengawasi proses evakuasi sembari memberikan instruksi.
Dalam simulasi ini, setiap unit kerja memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing:
Operator Forklift dilatih untuk segera mematikan mesin dan mengamankan area apabila terjadi kecelakaan.
Tim P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) bertugas memberikan tindakan awal kepada korban, seperti menghentikan pendarahan dan menstabilkan kondisi sebelum evakuasi lanjutan.
Foreman dan Pengawas bertugas memastikan prosedur dijalankan dengan benar dan membantu koordinasi antar tim.
Tim Safety Material menjadi pengarah utama sekaligus pengawas jalannya simulasi.
Semua pihak yang terlibat menjalankan perannya dengan serius, menambah realisme pada simulasi serta meningkatkan nilai edukatif dari kegiatan ini.
Area logistik dan pergudangan bahan kimia sangat rentan terhadap kecelakaan kerja, mulai dari tumpahan bahan berbahaya, kerusakan alat berat, hingga kesalahan prosedur penanganan barang. Dengan adanya simulasi ini, seluruh tim diharapkan memahami:
Pentingnya pengawasan visual saat mengoperasikan forklift di area sempit.
Cara cepat dan aman dalam melakukan evakuasi korban cedera.
Alur pelaporan dan pencatatan kejadian sesuai standar pelaporan insiden kerja.
Manajemen emosi dan komunikasi selama insiden agar tidak menimbulkan kepanikan.
Setelah simulasi berakhir, tim Safety mengadakan sesi evaluasi singkat. Beberapa catatan yang diberikan antara lain:
Pentingnya jalur evakuasi yang selalu kosong dan bebas dari hambatan.
Perlu peningkatan keterampilan penggunaan alat P3K, terutama teknik pembidaian dan pembalutan luka.
Penguatan komunikasi radio antar forklift dan pengawas area.
PT NNI melalui divisi Safety Material berencana menjadikan simulasi seperti ini sebagai kegiatan berkala. Topik ke depan akan mencakup:
Tumpahan bahan kimia (chemical spill response)
Penanganan kebocoran gas
Pemadaman api di area terbatas
Evakuasi massal akibat kebakaran
Kegiatan simulasi tanggap darurat bukan hanya kewajiban administratif, tetapi bagian penting dari penguatan budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di seluruh lini operasional. Semangat partisipatif dari seluruh pekerja menjadi fondasi utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, efisien, dan humanis.
PT NNI menegaskan kembali komitmennya bahwa “Keselamatan adalah Prioritas Utama”, dan setiap individu di lapangan memiliki peran penting untuk mewujudkannya.
莫罗瓦利,2025年7月24日 — 为提升员工应对工作事故的应急能力,特别是在高风险区域如化学品仓库,PT Nadesico Nickel Indonesia(NNI)通过其物料安全团队,于2025年7月24日星期四组织开展了一场物料应急演练。
本次活动在化学品仓库举行,参与人员包括现场作业员工、叉车操作员、各班组工长以及物料部门的监督管理人员。此次演练的主要目标是确保所有相关人员了解在发生工作事故时应采取的正确应对措施,尤其是在使用重型设备(如叉车)和处理轻中度伤害事故时的处理流程。
化学品仓库是矿业行业工作环境中事故多发的关键区域之一。该区域存放着化学品、危险物料,同时伴随着大量使用重型机械的物流作业。因此,训练员工在紧急情况下能快速、准确地做出反应显得尤为重要。
通过此次演练,NNI不仅表明其严格遵守国家职业安全健康法规(K3),也彰显出其致力于建设积极、持续发展的安全文化的决心。
演练于当天下午14:25 WITA开始,由穿着橙色与蓝色安全服的安全员进行简要说明。主要情景如下:
“一名叉车操作员在搬运物料时发生事故,因碰撞导致头部受伤。”
到14:37,现场有两台叉车正在进行装卸作业,演练情景突然启动:一名工人滑倒并撞向正在停车的叉车。按照应急预案,演练小组立即做出反应。
几秒钟内,其他员工迅速呼叫支援,并对“伤员”进行了初步救助。随后,公司内部医疗小组与安全人员携带急救包赶到现场。
14:42时,演练转移至仓库外部,模拟对伤员进行进一步处理。“伤员”(由演练人员扮演)坐在蓝色托盘上,头部由两名接受过急救培训的员工用绷带进行包扎。一名现场主管在旁边指挥处理流程并指导其他人员配合。
在这次演练中,各个工作组都有明确职责:
叉车操作员:在事故发生时需立即关闭设备并确保现场安全;
P3K(工作场所急救组):为伤员提供初步处理,如止血和稳定伤势,准备后续转移;
工长与管理人员:确保每一个程序正确执行,并协调各方合作;
物料安全小组:作为演练总指挥,全面监督和引导现场流程。
所有参与人员都严肃认真地履行职责,使演练更贴近真实,也增强了此次培训的实效性。
化学仓储与物料运输区极易发生各类安全事故,例如危险品泄露、设备故障或作业操作失误。通过本次模拟演练,团队重点学习与巩固了以下内容:
在狭小区域操作叉车时的视觉观察与安全判断;
快速、安全地对伤员实施现场疏散与初步救治;
符合标准的事故报告与记录流程;
控制情绪与高效沟通以防止现场恐慌。
演练结束后,安全团队组织了简短的总结评估会议。会议中提及了几点待改进事项:
确保应急疏散通道始终保持畅通;
增强员工对急救工具使用的熟练度,特别是包扎和固定技术;
加强叉车操作员与区域监督间的无线通讯联系。
NNI物料安全部门计划将类似演练纳入定期培训内容。未来计划包括:
化学品泄漏(Chemical Spill)处理演练
有害气体泄漏处理
受限空间灭火模拟
火灾引发的全员疏散演练
应急演练不仅是企业的制度要求,更是构建**职业健康安全文化(K3)的重要实践。员工的积极参与,是打造安全、高效与人性化工作环境的基石。
PT NNI重申:“安全是第一优先级”,每一位在一线作业的员工,都是实现这一目标不可或缺的一部分。